<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10868920\x26blogName\x3dFebi\x27s+Journal\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jurnal-febi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jurnal-febi.blogspot.com/\x26vt\x3d-3357453960751995629', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Tuesday, December 27, 2005

Bursa Kue Subuh Senen


Satu lagi dari Pasar senen, kalau kamaren cerita ubek-ubek buku bekas dan Ice cream Baltic, sekarang ubek-ubek cari kue di subuh buta. Pasar Senen memang benar-benar tempat memuaskan nafsu buat orang yang doyan makan, selain nasi kapau nya yang terkenal, Mie ayam dan nasi tim di tengah pasar, untuk makanan kecil nya pun bisa di dapatkan di Bursa kue subuh Senen. Di sana lah subuh-subuh di hari Sabtu kemaren gue bareng temen gue datang, temen gue yang hobby poto niat nya hunting foto, sedang kan gue yang hobby makan ya hunting kue hehehe.

Jalanan masih sangat lengang, tapi kesibukan dan hiruk pikuk pasar sudah terlihat, Pasar yang mulai beroprasi mulai pukul 23:00 - 07 WIB ini memang selalu ramai akan pengunjung dan pada hari raya Idul Fitri atau natal jumlah pengunjung bisa melonjak 2 kali lipat. Pengunjung mulai dari pembeli eceran hinggal para pedangang kue yang akan menjual kembali kue-kue tersebut. Para pedangang disini mengaku pembeli tidak hanya datang dari kota Jakarta saja, tetapi juga dari Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok.

Image hosted by Photobucket.com

Lapak-lapak yang rapih dengan tampilan kue-kue yang menarik memudahkan pembeli untuk memilih, ada kue yang di jual per potong, per loyang, per toples dan pertampa. Untuk kue yang di dalam tampa di sebut tampa hias, karena kue-kue yang cantik di susun di dalam tanpa dan di bungkus dengan pelastik bening yang bermotif sehingga tampilannya sangat cantik, cocok di bawa ke acara-acara keluarga atau untuk hantara ke rumah calon mertua. Untuk kue yang akan di susun ke dalam tampa kita bisa memilih sendiri kue mana yang kita mau.

Biasanya para pedangang akan menyapa kita dan mempersilahkan kita untuk mencicipi kue-kue yang di jual sebelum kita membeli. Banyak sekali jenis kue yang di tawarkan di sini. Pilihan relatif lengkap. Kue-kue kecil seperti Lemper, nagasari, kueku, bugis, dadar gulung, putu ayu, bolu kukus, kue talam, kue tape, dan kue lapis kanji, bika ambon, pastel, tahu isi, risoles, pastel, kue soes, lapis legit, lapis surabaya, Roti abon, Black Forest, kue-kue besar seperti Cake Ulang tahun lengkap dengan hiasan-hiasanya. Kue kering toples seperti kastangle, nastar, lidah kucing, kacang atom.

Harga yang di tawarkan di jamin terjangkau oleh pengunjung, untuk satu potong kue-kue kecil biasanya harga berkisar antara 500 - 800 rupiah, untuk kue cake Ulang tahun harga nya cukup 50 - 100 ribu Rupiah, dan untuk kue kering harga 15 - 25 ribu per toples. Sambil mencicipi kue-kue kita bisa menyaksikan hiruk pikuk suasana pasar tradisional Jakarta.

Bursa Kue Subuh Senen yang mulai ber operasi sejak tahun tujuh puluhan ini merupakan realisasi dari pemerintah daerah Jakarta untuk menertibkan pedagang kaki lima yang sebelumnya berpencar tidak teratur, dan upaya ini cukup berhasil. Setelah pukul tujuh pagi lokasi pasar ini akan bermetamorfosis menjadi pusat penjaja kain. Jadi jika ingin berkungjung ke pasar kue ini sebaiknya di lakukan di subuh hari. Untuk pengunjung yang mengendarai mobil atau motor jangan kuatir, pengelola pasar senen menyediakan fasilitas parkir untuk kendaraan. Jadi gimana ? apakah tertarik berkunjung ke pasar ini ??


Friday, December 23, 2005

Selamat Hari Ibu ya Mah....

"Selamat hari ibu ya Mah, Terimakasih udah menjadi mama yang baek buat Febi " Sebuah pesan singkat yang saya kirim untuk mama tercinta di hari ibu kemarin. Tidak lama waktu berselang " Itu sudah menjadi kewajiban mama sebagai orang tua, buat mama apa yang terbaik buat Febi, apa pun", pesan singkat tadi terbalas dengan manis nya, membuat pagi hari kemarin terasa lebih hangat buat saya. Itu lah mama, seorang ibu rumah tangga sederhana yang selalu memberi semua kasih sayang dan pengertian nya untuk keluarga. Dengan kasih sayang nya yang sangat besar membuat hari-hari kami sekeluarga menjadi lebih mudah, Ibu adalah idola kami sekeluarga. Rasa nya akan butuh berlembar-lemar kertas untuk bercerita tentang ibu ya ? tapi kali ini saya akan bercerita tentang profesi ibu sebagai super chef, bukan untuk hotel berbintang lima tetapi super chef bagi kami sekeluarga.

Mama adalah anak perempuan pertama di keluarga nya, yang berasal dari sumatra barat, dari kecil mama harus membantu nenek nya untuk mengurusi adek-adek nya yang berjumlah 7 orang. Karena sang ibu *nenek saya* harus menemani kakek yang tugas di lain daerah. Karena mendapat gembelangan langsung dari sang nenek, mama jadi terbiasa memasak. Menu-menu nya sudah pasti masakan ala sumatra barat, dari gulai, rendang, sampai sambal lado cabai hijau, asam padeh ikan atau daging. Ada beberapa menu makanan padang yang gak pernah saya temui di rumah makan padang mana pun, seperti sambal lado tanak namanya, sambal lado yang terbuat dari air beras yang sudah mendidih *Air tajin* , di campur gilingan cabai dan bumbu lainnya *saya harus tanya mama dulu untuk lengkap nya* di tambah kan Ebi dan irisan daun kucai rasa nya segar seperti sop pedas. Atau rendang ikan teri, ikan teri medan yang besar-besar jika di masak rendang rasa nya gak kalah dengan rendang daging sekali pun malah lebih enak menurut saya. Jika di tanya orang, masakan ibu yang menjadi Favorite kamu apa sih ? saya tidak akan bisa menjawab nya, karena saya pikir semua masakan yang di masak oleh ibu akan menjadi makanan favorite kita bukan ? seperti nya memang benar kata-kata yang berbunyi, selalu ada keajaiban di setiap masakan ibu. Rahasia nya pasti para ibu menggunakan bumbu yang bernama "kasih &cinta" yang over dosis disetiap racikan masakan nya.

"anak perempua itu harus bisa masak, walaupun gak pinter yang penting bisa deh, gimana nanti kalau udah punya suami ? mau makan di restoran terus ??" Kata-kata itu yang mama lontarkan kalau saya dan adek perempuan saya malas membantu mama di dapur. Jadi mama punya prinsip setiap anak perempuan itu harus bisa masak, bisa lho bukan pintar, jadi kalau liat resep masakan gak Gasep *gagap resep*. Oleh karena itu saya dan adek sering dapat todongan untuk menjadi asisten mama masak. Kesal rasanya kalau saya lagi asyik nonton Tv atau sedang hanyut dengan cerita lima sekawan nya Enid Blyton tiba-tiba terdengar teriakan mama dari dapur " Febi, ayo sini bantuin mama masak". Aduuhhhh rasa nya pinging pinjem sapu terbang Harry poter untuk kabur, terbayang di dapur di suruh mengiris bawang sampai air mata bombay keluar, parut kelapa, kalau kita tidak konsentrasi tangan sendiri yang ke parut, teguran mama, "salah Febi, itu bukan asam kandis tapi itu asam jawa, itu bukan jahe tapi itu kunci", yang paling parah kalau di suruh giling cabai, jangan bayangkan giling cabe menggunakan belender, tapi menggunakan cobek ala padang yang batu nya bulat, tangan kecil saya rasanya gak kuat untuk menggiling cabe itu. Kalau saya protes mama biasanya bilang " Gimana nanti kalau dapat mertua orang padang ? di suruh masak tapi giling cabe aja gak bisa, orang padang kalau masak selalu pakai cabe" Biasanya sambil merengut saya ikuti perintah mama tapi dalam hati saya ngedumel " kalau begini caranya, kalau besar nanti saya gak mau punya mertua orang padang " hehehehehe tapi itu dulu, semua itu adalah proses pembelajaran saya menjadi wanita dari mama, sekarang saya sudah bisa mengambil ilmu nya, dan kegiatan masak bareng mama menambah akrab hubungan kami karena sambil masak di selingi dengan acara curhat dan gosip, suasana yang selalu saya rindukan ketika saya tidak tinggal bersama mama lagi.

Karena pekerjaan ayah yang mengharuskan beliau untuk berpindah-pindah menjadikan kami sekeluarga ikut berkeliling menemani ayah, Terhitung 5 propinsi yang sudah kami singgahi. Mama yang hoby masak mengambil keuntungan dengan kondisi ini. Di setiap daerah yang kami tinggal mam belajar masak makanan khas daerah itu. Ketika tinggal di Lubuk Linggau Sumatra selatan, Pindang patin, model dan tekwan buatan mam sering kami temui di bawah tudung nasi di meja makan keluarga. Sambal tempoyak duren di masak dengan ikan teri beberapa kali kami cicipi ketika ayah bertugas di Jambi. Atau ketika di Mataram NTB, ayam bakar taliwang buatan mama menjadi menu Favorit kami sekeluarga. Dan sekarang ketika sudah menetap di Bogor pepes ikan Peda mama selalu saya pesan kalau saya akan pulang ke Bogor.

Hobby saya adalah belanja ke pasar tradisional, bersama teman-teman JalanSutra saya sempat mengunjungi pasar Muara karang, Pasar kopro, pasar senen, pasar petak sembilan, pasar benhil. Hobby ini mungkin karena kebiasaan mama yang selalu mengajak saya belanja kepasar tradisonal dari saya kecil. Menemani mama ke pasar di hari libur sekolah, melihat tumpukan sayur mayur segar, berdesakan dengan orang-orang di tengah pasar yang becek, belajar cara memilih ikan atau daging yang segar, memperhatikan mama menawar barang, menjadi hiburan tersendiri buat saya. Jadi lah sampai sekarang sama dan mama punya hobby sama yaitu jalan kapasar becek.

Kondisi keluarga yang berpindah-pindah membawa keuntungan lain untuk hobby kami ini. mangunjungi pasar-pasar becek di daerah. Mencari udang galah di pasar ikan pinggir sungai batang hari *atau sungai musi ya?* di Sarolangun Jambi, sambil melihat jernih nya anak sungai dan ibu-ibu yang sedang mendulang be batuan berharga di bawah sungai, dan pulang ke rumah dengan membawa bungkusan yang berisi udang melintasi jembatan tali gantung yang kalau kita berjalan diatas nya maka jembatan itu akan berayun-ayun di atas sungai , hingga sekarang daging udang yang putih manis itu masih terbayang kelezatannya. Kalau sedang pulang kampung ke padang, Pasar pakan Kamis di batu sangkar atau bukit tinggi tidak pernah kami lewati, mencicipi lemang tapai dari limo kaum, ikan bilih danau singkarak, dan "yoghurt" made in sumbar Dadih yang akan di masak dengan irisan cabai merah sesampai nya di rumah. Ketika tinggal di Lombok, kesukaan saya makan sea food benar-benar terpuaskan. Sering waktu di akhir pekan kami lewat kani untuk mengunjungi pasar-pasar di lombok, mencari ikan, kepiting dan udang di pasar selong lombok timur, atau mencari gerabah keramik di pasar Swite Mataram.

Saking senang nya mama mengajak saya ke pasar, pernah mama mengajak saya ke pasar sebelum berangkat ke sekolah, kebetulan waktu saya SMA sempat dapet giliran masuk siang. jadi lah saya dengan seragam sekolah menemani mama. Yang nama nya pasar tradisional itu pasti bau nya macam-macam dari bau sayuran busuk, bau ikan atau malah bau abang penjual nya ? dan sial nya bau tak enak itu menempel di seragam sekolah saya, akhir nya seharian itu di sekolah saya ber aroma parfum pasar becek, di tanggung saya gak berani dekat-dekat dengan gebetan.

Seiring berkembang nya jaman masakan mama ikut berkembang, kalau dulu Indonesia mode on, skrg sudah mulai agak ke bule-bule an atau terkontaminasi masakan china, akibat banyak nya acara masak-masak di televisi sekarang, Allhamdulillah sekarang mama masih sehat dan masih menjadi chef bagi kami dan masih semangat kalau di ajak beli sayuran segar di pasar induk bogor di tengah malam buta. Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan untuk mama dan mama selalu memberikan kehangatan untuk keluarga. Selamat Hari Ibu Mama....






Monday, December 19, 2005

Jiffest

week end yang sangat menyenangkan kemarin gue habis kan dengan menonton film Jiffest. Film Grand Voyage, Le (Grand Journey, The) gue tonton di malam minggu, dan film Dear Frankie di Minggu malam.

Grand Voyage, Le (Grand Journey, The)
Sutradara : Ismaël Ferroukhi
Pemain: Nicolas Cazalé, Mohamed Majd, Jacky Nercessian
Negara : France

Image hosted by Photobucket.com

Film ini menceritakan sebuah keluarga Imigran dari maroko yang tinggal di perancis, sang ayah yang merasa ajal nya sudah dekat meminta anak laki-laki bungsunya yang lahir dan di besar di Perancis untuk menemaninya menunaikan ibadah Haji menggunakan mobil.
Cerita yang di tekan kan di film ini bukan terletak pada ibadah haji nya, tetapi lebih kepada hubungan di antara bapak dan anak tersebut, tentang seorang bapak muslim yang taat dengan anak nya yang hidup 30 tahun di perancis, sekural dengan pengaruh dunia barat. Konflik-konflik yang terjadi dan cara penyelesaian nya sangat menyentuh, keindahan gambar sepanjang perjalanan melintasi melintasi Perancis, Italia, Slovenia, Bosnia, Bulgaria, Turki, dan Arab Saudi mendominasi film ini. Sebuh film yang indah dan sangat menyentuh.

Dear Frankie
Sutradara : Shona Auerbach
Pemain: Emily Mortimer, Jack McElhone, Mary Riggans
Negara : English

Image hosted by Photobucket.com

Dear Frankie sebuah kisah drama keluarga yang hangat dan penuh humor, tentang seorang anak bernama Frankie, 9 tahun, yang sudah tuli sejak lahir. Frankie tinggal bersama ibu dan nenek nya. Sejak berumur tiga tahun sang ibu membawa Frankie meninggalkan ayah nya, sejak itu keluarga kecil ini hidup berpindah-pindah. Untuk menyembunyikan identitas sang ayah , si ibu mengarang cerita tentang asal-usul ayah Frankie . Secara berkala ia mengirim surat kepada Frankie, seolah-olah dari ayah yang bekerja di kapal pesiar yang mengunjungi daerah-daerah eksotik. Sang Ibu menyadari ia telah membuat kekeliruan, ketika mengetahui bahwa kapal pesiar sang ayah akan berlabuh dalam beberapa hari lagi. Akhir nya si ibu menyewa seorang ayah untuk Frankie, semua berjalan dengan lancar Frankie sempat merasakan kebahagiaan memiliki seorang ayah walau hanya dua hari, ketika Frankie sudah menganggap si ayah bayaran sebagai ayah kandung nya, di sebuah rumah sakit seorang lelaki yang sekarat mengharapkan bertemu dengan Frankie, dialah ayah kandung Frankie, bagaimana si ibu menyelesaikan masalah ini menjadikan film ini sangat menarik.

Friday, December 16, 2005

Kapan sekolah kami lebih baik dari kandang ayam?

"KAPAN SEKOLAH KAMI LEBIH BAIK DARI KANDANG AYAM"
oleh Prof. Winarno Surahman.

Tanpa sebuah kepalsuan, guru artinya ibadah.
Tanpa sebuah kemunafikan,
Semua guru berikrar mengabdi kemanusiaan.
Tetapi dunianya ternyata tuli. Setuli batu.
Tidak berhati.
Otonominya, kompetensinya, profesinya
hanya sepuhan pembungkus rasa getir,"
"Bolehkan kami bertanya,
apakah artinya bertugas mulia
ketika kami hanya terpinggirkan
tanpa ditanya, tanpa disapa?
Kapan sekolah kami lebih baik dari kandang ayam?
Kapan pengetahuan kami bukan ilmu kadaluarsa?
Mungkinkah berharap
yang terbaik dalam kondisi yang terburuk?"
"Ketika semua orang menangis,
kenapa kami harus tetap tertawa?
Kenapa ketika orang kekenyangan,
kami harus tetap kelaparan?
Bolehkah kami bermimpi di dengar
ketika berbicara?
Dihargai layaknya manusia?
Tidak dihalau ketika bertanya?
Tidak mungkin berharap
dalam kondisi terburuk,"
"Sejuta batu nisan
guru tua yang terlupakan oleh sejarah.
Terbaca torehan darah kering:
Di sini berbaring seorang guru
semampu membaca buku usang
sambil belajar menahan lapar.
Hidup sebulan dengna gaji sehari.
Itulah nisan tua sejuta
guru tua yang terlupakan oleh sejarah,

Gara-gara mendengar puisi di atas, Bapak wakil presiden Jusuf Kala marah-marah, puisi tersebut di bacakan oleh bapak guru Winarno Surachman dalam rangka peringatan HUT Ke-60 PGRI di Solo. Janganlah kita semua mengejek-ejek bangsa ini. Bangsa ini perlu semangat membangun. Guru pembentuk jiwa dan semangat bangsa. Saya tidak suka itu. Masak guru besar seperti itu, katanya.
Aduh Pak Kenyataannya seperti itu kok. Terbayang wajah sedih Bapak Winarno ketika puisi nya menjadi sumber kemarahan bapak Wakil presiden, kalau dengan puisi saja para guru itu protes sudah di marahi, lalu harus dengan cara apalagi mereka mempertanyakan nasib mereka ?

Kapan sekolah kami lebih baik dari kandang ayam? seperti nya kata-kata itu yang menbuat berang Bapak Jusuf Kalla, tidak percaya kalau di negeri tercinta kita ini memang ada sekolah-sekolah yang lebih buruk dari pada kandang ayam Pak ?

Membaca artikel tentang wakil presiden yang marah-marah itu, gue jadi ingat sebuah buku yang di ambil dari kisah nyata karya Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi, sebuah buku bagus yang bertutur tentang masa kecil dan dunia pendidikan khas Indonesia. Tepat nya berada di bagian sumatra paling timur: Melayu Belitung. Lengkap dengan kemelaratan, idealisme yang polos, alam yang liar. Di buku itu Andrea bertutur "kosen pintu itu miring, karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan rubuh, yang jika di senggol sedikit saja oleh kambing yang senewen ingin kawin, bisa rubuh berantakan. Jika dilihat dari jauh sekolah kami seolah akan tumpah karena tiang-tiang kayu yang sudah tua susah tegak menahan atap sirap yang berat, maka sekolah kami sangat mirip gudang Kopra". sebuah bentuk nyata dari dunia pendidikan kita di daerah pedalaman.

Pengalaman gue pribadi waktu ikut ayah tugas di daerah pedalaman sumatra, area hutan lebat yang di buka untuk lokasi Transmigrasi di tahun 80 an, itu sekolah satu-satu nya di sana, sebuah sekolah yang hanya terdiri dari 4 kelas berlantai tanah dengan jendela kawat, tidak ada barang berharga di sekolah itu jadi kalau malam tidak di kunci pun tidak apa-apa, bahkan poster berbingkai penguasa 32 tahun negeri ini juga tidak ada. Mungkin bendera merah putih yang melambai-lambai di atas tiang bambu di halaman sekolah satu-satu nya barang berharga di sekolah itu, sudah pudar pula warna bendera itu. Dan gue yakin sampai sekarang masih banyak sekolah-sekolah seperti ini di Indonesia, dan gak harus jauh-jauh ke pedalaman, di ibu kota Jakarta saja ada banyak.

Semoga dengan melihat kenyataan yang ada Wakil Presiden kita bisa bersikap lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan ini, dengan emosi gue pikir tidak akan menyelesaikan permasalah. Mengingat pendidikan itu adalah modal utama untuk mencerdaskan bangsa, dari sekolah-sekolah kandang ayam itu lah akan lahir putra-putri bangsa, dokter, insinyur, ahli hukum, ekonomi, atau pejabat pemerintah, menteri, bahkan presiden dan wakil nya sekalipun. Semoga mereka akan menjadi putra-putri bangsa yang akan memajukan bangsa ini dari keterpurukan, yang akan bekerja secara profesional, disiplin, dan jujur, Pemimpin yang akan memperhatikan rakyat kecil, bukan orang-orang yang akan meng hancurkan negara ini dengan ketamakan dan mementingkan diri sendiri atau partai. Semoga....



Monday, December 05, 2005

Manchester United

Sabtu, 03-12-2005
Rumah Kost Salemba

Jam 12 malam, MU melawan Portsmouth, celana pendek, lampu temaram, roti tawar selai kacang, posisi andalan, mata melek akibat ice coffe caramel yang gue minum di bakoel coffie beberapa menit yang lalu masih terasa, adrenalin tingggi, siap tempuurrrrrr.

Image hosted by Photobucket.com

Di layar Tv ke 12 pemain sedang pemanasan, sesekali berganti dengan 2 komentator di Studio Tv 7, akhirnya priiiiiiitttt pluit panjang itu berbunyi, pertanda pertandingan di mulai, Lima menit pertama berlangsung tanpa kejadian berarti, MU tampak mendominasi bola, seperti nya akan menjadi pertandingan yang seru malam ini. Tiba-tiba lapangan hijau Old Trafford berubah menjadi ratusan semut-semut hitam, lho kemana pergi nya orang-orang itu ? tekan-tekan button channel, semut-semut hitam itu tetap ada, pukul-pukul tv semut-semut itu makin banyak dan makin hitam...tidaaaakkk...Plisss jangan sekarang kalau mau rusak Tv ini...coba-ganti Channel laen, kok bisa ya ? balik lagi ke tv 7, tetap semuuuttttt, usaha sedikit geser-geser antena, tekan-tekan kabel belakang tv tetap gak ada hasil...huaaaa tidaaaaaaaaaakkkkk...siapa yang mau menolong gue di tengah malam buta begini ?? gocekan bola Nistelrooy dan Wayne Rooney hanya tinggal banyangan saja..siaaalllll.

Tapi untungnya kekecewaan gue bisa terobati waktu baca berita besok pagi nya, Manchester United dapat mengalahkan Portsmouth tiga goal tanpa ada balasan dalam pertandingan malam itu, Inilah kemenangan terbesar pasukan Alex Ferguson selama bergulirnya Liga Inggris musim ini, Tiga gol "Setan Merah" masing-masing dicetak Paul Scholes, Wayne Rooney dan Ruud van Nistelrooy. Selamat buat MU.

Sumber berita gue ambil dari sini.