<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10868920\x26blogName\x3dFebi\x27s+Journal\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jurnal-febi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jurnal-febi.blogspot.com/\x26vt\x3d-3357453960751995629', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, August 19, 2005

Review Buku - Sihir Permpuan


Judul buku : Sihir Perempuan
Penulis : Intan Paramadhita
Penerbit : Kata Kita, 2005
Harga : Rp. 30.000*Bagus*

Sebenarnya udah lama gue pengen mencoba mereview sebuah buku, kayanya gampang, tapi pas gue coba beberapa kali kok jadinya malah pabilet, berantakan gak beraturan. Semua kata2 yang ada di buku maunya gue tarok semua, kesannya malah jadi seperti tugas merangkum di pelajaran Bahasa Indonesia jaman masih pake seragam dulu. Tapi setelah gue baca buku yang satu ini, keinginan untuk mereview buku muncul lagi, dan ini lah hasil coba-coba itu, masih berantakan...tapi apa salahnya mencoba, bener kan ?

Buku Sihir Perempuan ini adalah kumpulan cerpen yang menceritakan dunia dan persoalan perempuan masa kini , kisah yang mengangkat cerita suram perempuan, seperti cerita aborsi di kalangan perempuan, kisah Desas-desus miring dunia pekerja sekretaris, kisah seorang ibu tunggal yang membesarkan anaknya sendiri, menanti kehadiran cinta sejati, dan berakhir dengan kangker rahim. Semua cerita di kemas dalam bungkus yang berbau horor yang di ceritakan dengan sangat lembut, gak ada sindiran-sindiran keras yang bisa menyinggung atau cerita seputar selangakangan, atau istilah-istilah asing yang membingungkan. Semua mengalir apa adanya.

Teknik penceritaan seperti mendongeng, kita seperti membaca kisah 1001 malam. Si penulis dengan sangat pintar mengadaptasi kisah-kisah dongeng wanita klasik menjadi sebuah cerita masa kini, Seperti kisah perempuan dalam dongeng Cinderella (cerpen Perempuan Buta tanpa Ibu Jari), Super-woman (cerpen Mobil Jenazah), Vampir (Sekretaris yang baik).
Kisah perempuan buta tanpa ibu jari yang memelintirkan dongeng Cinderella yang telah melegenda, cerita dari sudut pandang kakak tiri cindrelela yg di beri nama Sindelarat yang memotong ibu jari kakinya agar bisa menggunakan sepatu yang kekecilan, sepatu yang akhirnya cocok di kaki sindrelela yang menjadikannya permaisuri pangeran, tetapi Legenda dongeng yang tadinya berakhir bahagia ini, di akhir cerita malah berakhir dengan tragis.

Dari judul bukunya sepertinya si penulis ingin mendatangkan kesan horor di cerita-ceritanya, tapi menurut gue walaupun setiap cerita agak-agak berbau "dunia lain" tapi kurang terasa kesan horornya.

Di antara semaraknya karya-karya penulis perempuan muda yang bermunculan pada saat ini, dengan membaca 11 buah cerpen Intan ini membawa sesuatu yang berbeda, buat para perempuan, kita bisa melihat diri kita didalam cerita ini, sangat menarik.