Tadi malam abis nonton film Soe Hok Gie, film yang udah lama di tunggu-tunggu. Berawal dari membaca Catatan seorang demonstran nya Soe Hok Gie di masa SMA dulu, berharap suatu saat ada yang mau membuat nya menjadi sebuah film, akhirnya setelah bertahun-tahun kabar gembira itu datang dari seorang yang bernama Mira Lesmana yang berani memproduseri film itu.
Akhirnya tadi malem gue bisa melihat film itu, nonton di bisokop Megaria Cikini, di bisokop yang sama tempat di mana Soe Hok Gie pernah mengajak pacarnya Maria nonton, dan berpuluh-puluh tahun kemudian gue nonton dirinya disana, suatu kebetulan.
Tentang kelahirannya Gie Menulis,
Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik Seorang Gie yang hidup dengan prinsip kuat tentang kemanusiaan dan keadilan. Dengan Idealisme yang tinggi mengkritik ketidak adilan rezim pemerintahan, yang pada saat itu Soekarno, untuk menjadikan ibu pertiwi tidak menagis lagi. .....
Kesanku hanya satu, aku tidak bisa percaya dia sebagai pemimpin karena dia begitu ImmoralSeorang Gie yang mempunyai pemahaman politik tidak keberpihakan...
Aku bukan nasionalis, bukan katolik, bukan sosialis, aku bukan budha, bukan protestan, bukan westernis. Aku bukan komunis, aku bukan humanis, aku adalah semuanya, Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim, Aku ingin bahwa orang-orang memandang dan menilaiku sebagai suatu kemutlakan (absolute antity) tanpa menghubung-hubungkan dari kelompok mana saya termasuk, serta dari aliran apa saya berangkat. Seorang Gie yang tidak mengingkari wajah Tionghoa nya, yang tidak merubah nama cina nya......
Nama saya Soe Hok Gie, boleh panggil saya Soe, boleh panggil saya Gie, tapi jangan panggil saya Bapak.Seorang Gie yang mencintai dan bersahabat dengan Alam, Mapala UI adalah lembaga yang lahir karena kecintaannya itu. .....
Seseorang hanya dapat mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.Seorang Gie yang romantis, surat cinta buat sang gadis sebelum mendaki Gunung Semeru..
Aku ingin mati di sisimu, manisku. Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya. tentang tujuan hidup yang tak satu syetan pun tahu.
Mari sini sayangku Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku. Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak kan pernah kehilangan apa-apa.Seorang Gie, meninggal di Gunung Semeru sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27, 16 Desember 1969 akibat gas beracun. Abu jenazahnya di taburkan di gunung Gede Jawa Barat, menandakan kemerdekaan atas indvidu yang tetap idealis untuk menentang segala bentuk imperialisme, kebebasan sampai akhir hayatnya. Sesuai dengan keinginannya. kutipan nya dari penyair walt whitman
...Now, I see the secret of the making of the best person It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth Soe Hok Gie bukan tokoh heroik seperti Che Guevara atau mungkin Malcolm X yang membuat sebuah penokohan terhadap dirinya, Dia hanya manusia sederhana yang mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, yang mengiginkan perubahan, menjadikan Indonesia maju, terhapusnya koruptor, penindasan, kemiskinan, dan tidak adanya pencengkraman kaum kapitalis, yang hanya memikirkan perut dan kekuasaan, dan sayangnya keadaan seperti itu masih berlangsung di negara kita tercinta hingga saat ini. Semoga kita masih mempunyai rasa Nasionalisme itu