Jum'at malam kemarin jakarta di guyur hujan lebat. Gue lagi leyeh-leyeh di depan TV sambil bersihin muka yang penuh make up sisa kondangan, waktu gue terima Pesan singkat di Hp gue " Feb, ada di kos kan ? gue kesana ya, gue lagi ada masalah !!!. Whaatt ?? jam 10 malam ??? dan dia nekat datang ke kos gue ? pasti ini bukan masalah yang biasa-biasa aja, pikir gue.
Lima belas menit kemudian dia dateng dengan sepeda motor birunya, dalam keadaan setengah basah kuyup. Gak ada senyum ceria yang biasa menjadi ciri khasnya. Malam ini dia tampak bukan seperti seseorang yang gue kenal. Segelas teh manis panas gue hidangkan untuk menghilangkan dinginnya, dan dia dengan rakus menyeruput teh yang masih mengepul2 itu, gue liat tangannya sedikit gemetar karena dingin. Gak tega liat dia seperti ini.
Akhirnya setelah agak tenang baru dia mulai bercerita, cerita semua masalah yang sedang dia hadapi, cerita semua kekesalan dan kesedihan yang dia punya, yang membuat gue ikut sedih juga, ternyata masalah dia cukup berat. Semua cerita meluncur teratur dari mulutnya, sesekali gue dengar tarikan nafasnya. Pada saat seperti ini gue memposisikan diri gue hanya sebagai pendengar yang baik aja, karena gue pikir yang dia butuhkan sekarang ini seorang pendengar. Gak terasa dua jam berlalu, dan dia pamit pulang. Sebelum pulang sudah gue liat lagi senyumnya yang ikut menular ke gue.
Didalam kamar, sebelum tidur gue terima sms dari temen gue itu "Terimakasih banyak untuk malam ini......". Sambil tersenyum gue bales sms nya " anytime......". Sebelum terlelap gue masih sempat terpikir, kadang seseorang itu butuh teman yang mau mendengar semua keluhan-keluhan hidup, teman yang mau 'dibagi' sedikit beban hidup. Itu gak susah, mendengarlah dengan hati.