<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10868920\x26blogName\x3dFebi\x27s+Journal\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jurnal-febi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jurnal-febi.blogspot.com/\x26vt\x3d-3357453960751995629', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, October 14, 2005

Rumah Masa Depan

Kira-kira tiga minggu yang lalu, di suatu malam minggu, setelah kecewa nonton club kesayangan gue Manchester United kalah bertanding, gue memutuskan untuk nonton film drama romantis Cina 12 episode untuk menghilangkan ke kecewaan gue. Begadang sampai subuuhhh.

Seperti film-film drama romantis lainnya, film yang kalau di artikan ke dalam bahasa Indonesia artinya Musim Semi ini, bercerita tentang kisah percintaan sepasang kekasih yang awalnya berpisah tapi berakhir dengan bahagia, penuh dengan tangis haru biru di tengah cerita.

Gue tidak akan menjelaskan bagaimana jalan ceritanya film ini, tapi gue akan bercerita tentang betapa indahnya lokasi yang di gunakan untuk membuat film ini. Sebuah daerah pertanian di kaki sebuah bukit, daerah pertanian yang sangat indah, terdapat sebuah rumah khas cina yang di kelilingi oleh pepohonan yang rindang, sayur mayur dan bunga berbagai jenis. semua tampak teratur dan cantik sekali.

Tapi yang paling istimewa adalah bukit nya itu, sebuah bukit kecil yang di hiasi dengan berbagai jenis bunga-bunga yang beraneka macam dan berwarna-warni. Rumput hijau yang tersusun rapih seperti permadani yang terhampar luas. Belum lagi bersihnya langit biru dengan awan-awan putih yang tercetak dengan berbagai macam model, hasil karya sang Pencipta. Dan sebuah Pohon besar yang rindang, tepat di atas puncak bukitnya, sesekali terlihat beberapa ekor kupu-kupu yang berkejar-kejaran. Indaaahh sekali.

Di film itu di ceritakan sepasang kekasih itu sering menghabiskan waktu di sore hari dengan berjalan-jalan sambil bergandengan tangan di bukit itu dan memandang indahnya sunset, huaaaa romantis sekali.

Melihat semua pemandangan indah seperti itu yang terlintas dalam pikiran gue kok Kuburan yah ?? iyaa kuburan, rumah masa depan, tempat kita mengistirahatkan jasad kita setelah terpisah dengan arwah kita. Pernah gak terpikir, nanti kalau meninggal mau nya di kuburin di tempat seperti apa ? oke deh, sekarang kita liat kenyataan yang ada, komplek kuburan (muslim) yang paling bagus di jakarta ini seperti apa sih ? menyeramkan, gersang dan semrawut. Ongkos sewa dan perawatan yang tinggi, kalau keluarga kita gak bisa lagi bayar uang sewa, kuburan kita bakal di gali dan di timbun dengan tubuh orang lain. hiiiiiiiiiiiiiiiiiiii. Kalau kita kaya dan punya banyak tanah sih enak, bisa punya komplek kuburan sendiri, seperti keluarga mantan penguasa negeri ini yang punya Astanagiri untuk dijadikan rumah masa depan mereka. Bagusnya sih sistem Kremasi, jasad kita di bakar terus jadi abu, dan abu nya bisa di simpen atau di sebar di tempat yang kita ingini, seperti Soe Hok Gie, yang abunya di sebar di antara indahnya bunga-bunga edelweiss di gunung Gede, sayangnya cara seperti itu tidak ada di agama Islam.

Memang sih, orang yang sudah meninggal itu, jasadnya sudah tidak bisa merasakan apa-apalagi. Tapi Rasanya kok damai yah kalau kita bisa tau, kalau nanti meninggal kita bisa menidur panjangkan tubuh kita di tempat seindah dan setenang tempat yang gue ceritain diatas tadi, pasti arwah kita akan tersenyum manis di surga. Amiinnnn.

7 Comments:

Anonymous Anonymous said...

amin... semoga pada akhirnya ketika kembali kepadaNya bisa tidur dengan nyeyak.. that's my hope either.. living in daily life tired being insomnia... :D

3:39 PM  
Anonymous Anonymous said...

Iya yah sedih jg klo kuburan kita di tumpuk2..Kira2 gw ntar gmn yah ??
jadi sedih neh Nyil..
Koq loe makin hari makin pinter sih Nyil nulisnya ;)

3:51 PM  
Anonymous Anonymous said...

semua yag indah itu ada diatas permukaan bumi sedangkan jasad kita nantinya berada di kedalaman 2-3M dibawah permukaan tanah..... terbungkus dengan kain yang sama
mungkin satu2nya keindahan yang bakal dirasain waktu kita berhasil menjawab pertanyaan-pertanyan yg di awali dengan "MARRA BUKA?" (siapa tuhanmu?).....

But.... who know ?
kehidupan kubur rahasia Illahi....
Cuma yang kepikir ama gw sekarang semoga saat gw menghadap nati gw masih nyebut namanya..... trus gw di bersihin..... trus gw dibungkus kain putih...... trus gw ditaruh diliang lahad.... dan ditinggal....
mungkin satu-satunya harap gw semoga orang-orang yang gw sempat kenal semasa gw hidup mau menyisihkan sedikit waktunya setelah shalat wajib membacakan Alfatiha untuk gw yang dibawah sana.....(with deeply hopes.... amien)

5:04 PM  
Anonymous Anonymous said...

Wah... kalo soal kuburan sih... gw blom ada pengalaman :p setau gw sih yang namanya kuburan itu sepi (kalo rame PASAR !) kesan pertama tenang. Kesan kedua SEREM !
Tapi kalo suatu saat.... namanya juga umur.... gw pengen di makam in di Desa gw tercinta, n deket sama kuburan bokap biar kalo pas mau bulan ramadhan, ngga' susah kalo mau nyekar dan yang pasti kalo mau lebaran (kayak sekarang nih) ngga' usah capek2 mikirin buat mudik....
* maap ya feb... gw ngga' bisa nulis yang serius... abis temanya itu lho... kuburan...
Mudah2an comment ini bisa bikin kita inget kalo ada ortu yg masih idup..... jgn sampe jauh2.... ntar nyesel :(

5:11 PM  
Anonymous Anonymous said...

Pernah kebayang ngga....
Para syuhada sahabat nabi itu... makamnya ngga' keren sama sekali... tapi aneh... kalo diliat sambil mikir kesannya jadi gimana gitu. Gue liat pas kebetulan ada di madinah.
Makamnya cuma bukit gersang... ngga' ada taneman... trus banyak burung dara yang kesannya malah jorok karena suka e ek sembarangan. Tapi (janji Allah) nanti bakal ada barisan sendiri buat mereka yang langsung bypass masuk surga)
kayaknya ngga' usah mikirin soal kuburan deh. Ngga' masalah deh dikuburin dimana an bagaimana. Yang penting gimana caranya kita Mati ber iman.... and amal2 kita diterima.... amin.
Tapi kalo bisa... gw tetep mau dikuburin di desa ku tercinta deket ama makam bokap :D

5:26 PM  
Blogger Ferdy said...

gue gak takut mo di kubur dimana atau gimana cara yang gw takut apakah sudah cukup iman ku inih untuk menghadap Mu... halllahhhhhhhhhhhh cukup sekian kultum kali ini kita lanjutkan sesudah imsak besok yuk ah..

5:47 PM  
Anonymous Anonymous said...

Anggap meninggal sama dengan tidur...karena kita kembali lagi padaNya..btw..nice blog..template yang keren.....

7:00 AM  

Post a Comment

<< Home