<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10868920\x26blogName\x3dFebi\x27s+Journal\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jurnal-febi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jurnal-febi.blogspot.com/\x26vt\x3d-3357453960751995629', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Tuesday, March 11, 2008

Lombok Hari Kedua : Pesona Tiga Gili

Selamat pagi…ini pagi pertama saya di Gili, ketukan pintu Panjul petugas hotel, untuk menawarkan sarapan pagi membangunkan saya dari tidur, ternyata sudah pukul delapan pagi, wah selamat tinggal deh rencana mengintai indah nya sunrise pagi ini. Mungkin karena ini sudah hari ke empat liburan buat saya dan Ichil, jadi kami sudah terlalu letih untuk bangun pagi-pagi, berbeda dengan Yan dan Harry yang baru memuluai liburan mereka, cadangan energi mereka masih berlimpah, sehingga mereka bisa bangun pagi dan sukses menyaksikan matahari terbit.

Secangkir kopi hitam, pancake pisang dan roti bakar adalah menu sarapan yang disediakan oleh Matahari In buat kami. Matahari In adalah sebuah cottage sederhana dengan harga sewa kamar seratus ribu rupiah permalam dengan fasilitas fan dan sarapan pagi. Ada tujuh buah kamar yang disewakan, pada saat kami berada disana semua kamar terisi penuh oleh turis asing. Pengelolaan cottage di serahkan kepada Panjul yang bertugas sebagai manager operasional, marketing, kasir, koki, bagian kebersihan, penyewaan sepeda dan juga merangkap sebagai guide tour bagi turis yang menginap di Matahari In. Sambil di temani oleh Panjul kami menikmati sarapan pagi di teras kamar, Ichil langsung jatuh cinta dengan menu pancake pisang keju buatan Panjul, ternyata lelaki berkulit hitam berambut gimbal itu pintar masak.

Tadi malam, sebelum kami kembali ke cottage, kami menyempatkan diri untuk membeli tiket Glass – bottomed boat trips pada loket-loket penjualan yang banyak terdapat di sekitar cottage, biaya trips sebesar 70 ribu rupiah per orang sudah termasuk penyewaan alat-alat snorkling.

Kira-kira pukul setengah sepuluh, dengan di temani Panjul kami berangkat menuju dermaga kayangan, lokasi dimana peserta bottomed boat trips harus berkumpul pada sepuluh pagi. Oh ya, sebelum berkumpul di dermaga, saya harus mengambil bekal makan siang ditempat kami makan semalam.

Ada cerita menarik soal nasi bungkus ini, jadi semalam sewaktu kami sedang mencari tempat makan, kami melewati sebuah rumah makan sederhana yang sangat ramai, biasanya kalau ramai pengunjung pasti masakannya enak pikir saya. Waaah asumsi saya ternyata benar, warung makan yang di kelola oleh seorang ibu warga asli gili trawangan ini memang bisa di acungin jempol rasa masakan rumahnya dan segi hargapun warung sederhana ini mematok harga sangat bagus untuk wisatawan yang memiliki budget terbatas, karena itu saya langsung mendapat ide untuk memesan saja nasi bungkus sebagai bekal makan siang pada tour kami esok hari, karena menurut informasi yang di dapat, pada saat makan siang, kami sedang berada di gili air dan tidak ada makanan yang di rekomendasikan. Berbekal 4 bungkus nasi dan 4 botol aqua besar saya langsung meluncur ke dermaga kayangan dengan sepeda, bergabung dengan Ichil, Yan, Harry dan Panjul.

Sampai di dermaga Kayangan, peserta tour sudah lengkap dan hampir seluruhnya adalah turis asing kecuali kami ber empat. Sebelum berangkat peserta tour mengepas peralatan snorkeling yang di sediakan, setelah mengembalikan sepeda pada panjul, saya segera bergabung dengan rombongan. Kami di beri pengarahan apa yang akan kami lakukan selama tour nanti, ada tiga titik tempat snorkling yang akan kami sambangi selama tour.

Jam 10 pagi kami siap berangkat dengan menggunakan kapal jenis glass bottom, kenapa disebut glass bottom boat karena pada dasar kapal terdapat kaca tebal tembus pandang yang di gunakan untuk melihat keindahan laut, hal ini digunakan peserta tour yang tidak ingin melakukan snorkeling. Kapal ini cukup besar mampu menampung sekitar 30 penumpang. Pagi ini cuaca sangat bersahabat dengan kami, sinar matahari bersinar terik, langit nampak biru, begitu juga dengan ombaknya yang cenderung tenang, sangat cocok untuk bermain air di laut. Rasanya tidak sabar mengikuti petualangan bawah laut hari ini.

Untuk tempat snorkling pembuka, kami mendatangi gili meno, boat tidak boleh melepaskan jangkar nya, sehingga instruktur snorkeling menginstruksikan peserta tour yang ingin snorkeling untuk turun ke air dan mengikuti arah kapal. Saya, dan peserta tour lainnya langsung meloncat turun dari dari boat, kami sudah berharap akan di suguhi pemandangan bawah laut yang indah, tapi kami langsung kecewa karena pemandanan bawah laut di gili meno tidak terlalu indah, mungkin karena kurang dekat dengan bibir pantai dan jarak antara bawah laut masih terlalu jauh. Setelah berenang 15 menit mencari-cari pemandangan indah, akhirnya satu persatu kami naik lagi ke boat, banyak turis asing yang perotes kenapa di turunkan di sopt yang tidak bagus.

Pada spot kedua dipertangahan antara gili meno dan gili air kami seperti tersihir oleh pemandangan bawah laut nya, begitu kami menceburkan diri ke dalam laut sekawanan kura-kura seakan menyambut kedatangan kami, sangat menakjubkan melihat kaki-kai pendeknya di gunakan untuk berenang, mereka seperti menari-nari di dalam air, bahkan banyak dari turis asing menangkap kura-kura untuk sekedar membelai dan bermain. Sungguh sebuah pengalaman yang tidak terlupakan berenang di antara kura-kura itu, mengingatkan saya akan film finding nemo.

Setelah berenang selama satu jam perjalanan di lanjutkan kembali menuju tempat penyelaman terakhir, matahari makin terik, banyak turis-turis berbikini berjemur di anjungan kapal sekedar menghabiskan waktu menunggu pemberhentian spot terakhir. Saya menghabiskan waktu dengan menikmati lautan lepas dan sesekali bercakap-cakap dengan peserta tour dan awak kapal.

Akhirnya sampai juga kami di spot terakhir, pemandangan bawah laut di sekitar gili air sangat memukau, tumbuhan bawah laut yang berfariasi jenisnya menghampar luas, karang yang beraneka bentuk dan beraneka warna tampak menari-nari, semua habitat laut tersebut masih dalam kondisi yang baik, jenis ikan hias nya juga cukup banyak begitu juga dengan jenis hewan laut lainnya, inilah yang di namakan taman laut, apalagi ketika instruktur snorkeling nya sengaja memberi makan ikan-ikan itu, beribu-ribu ikan warna-warni langsung menghampiri dan menyerbu, menakjubkan.

Setelah puas bermain, kami kembali menaiki kapal untuk melanjutkan perjalanan ke gili air untuk istirahat dan makan siang. Pakaian renang yang lembab di tambah angin sepoy-sepoy yang menerpa membuat perut saya terasa lapar sekali. Pukul dua siang boat kami melapas jangkar di tepi gili trawangan. Kami semua langsung menyerbu satu-satu nya restoran yang lumayan besar di sana. Resotran ini pas sekali di pinggir pantai, kami memilih satu balai-balai yang disedikan dan langsung membuka bekal makan siang.

Menu makan siang kami adalah : ikan tuna bakar, tumis buncis, keripik tempe dan sambal mentah. Untung saja kami membawa nasi bungkus, karena waktu melihat daftar menu restoran, menu yang tersedia hanya seputar nasi goreng dan mie goreng saja, saya jadi merasa kalau makan siang kami ber empat paling mewah di antara semua peserta tour hihihihi…pantas saja selama kami makan banyak yang melirik iri ke meja kami dengan muka ngiler *gr modeon*.

Makan siang kami bener-bener sukses, tuna bakar nya empuk dengan serapan bumbu yang sempurna, untuk sambal, pedas nya juaraa. Begitu juga dengan tumis buncis dan keripik tempenya, nikmat sekali. Kebayangkan gimana asyiknya kami menikmati makan siang ?? makanan enak, pemandangan luat yang indah dan sentuhan angin laut yang sesekali datang manghampiri.

Kami di beri waktu 2 jam untuk beristirahat di gili air. Waktu yang cukup lama itu kami pergunakan untuk berkeliling, sebenar nya pemandangan di gili air ini tidak kalah memukau dibandingkan dengan gili trawangan, akan tetapi kondisi penginapan yang kurang memadai, kurang nya fasilitas yang di butuhkan para wisatawan, menjadikan pulau ini sepi sekali. Padahal gili air ini adalah gili yang paling besar di antara ketiga gili dan satu-satu nya gili yang mempunyai kandungan air tawar, itulah sebabnya di beri nama Gili air.

Kini saat nya kami meninggalkan gili air, kembali menuju gili trawangan, sinar matahari tidak seganas siang tadi, walaupun langit masih cerah, angin sudah semakin kencang dan ombak juga lumayan besar. Saya kembali deg-degan, semakin dekat ke gili trawangan ombak semakin besar, ketiga teman saya bukannya takut malah asik teriak-teriak kegirangan setiap kali ada ombak besar yang menghantam kapal, mungkin mereka lupa kalau sekarang ini bukan sedang main arung jeram di dufan, tapi sedang berada di lautan lepas di selat Lombok.

Tiba-tiba mereka terdiam dan pucat pasi ketika sebuah ombak sangat besar menabrak kapal, megakibatkan kapal oleng dan hampir terbalik, Satu kapal tampak tegang dan kami makin pucat ketika peserta tour yang paling besar badannya tiba-tiba terguling ketengah boat dan menimpa glass bottom, apa jadi nya jika kaca tembus pandang itu pecah ? pasti boat kami karam. Untung saja kaca nya cukup tebal. Cobaan tidak berhenti sampai di sana, karena ombak besar pecah di dermaga tempat kami akan merapat, maka kami tidak bisa masuk ke dermaga, jadilah kami untuk beberapa lama harus terombang-ambing di mainkan oleh ombak, menunggu kondisi yang memungkinkan kami untuk merapat.

Bersambung ke Semarak malam di Gili...

2 Comments:

Blogger tjemeroks said...

halo...matahari inn tau no telp nya? thx

3:07 PM  
Blogger tjemeroks said...

halo...matahari inn tau no telp nya? thx

3:08 PM  

Post a Comment

<< Home