Tiga tahun tinggal di jakarta sebagai anak kos, gue jadi banyak cerita soal per 'ngekosan'. Salah satu nya cerita tentang Dina penghuni kamar paling depan. Dina dikenal sebagai penghuni kost yang gak mau bergaul dengan penghuni kos lainya. Ngomong seperlu nya, kerjanya berkurung terus di kamar. Karena Sifat nya itu satu kost mencap dia orang yang sombong, jadi agak2 males bergaul dengan dia.
Suatu malam, gue baru pulang kantor Heran kenapa kos sepi banget. Ruang TV yang biasa nya rame malem itu tenang banget. Dan gue lebih kaget lagi liat Dina lagi nonton TV. Gak biasa2 nya. Karena acara TV bagus banget, terpaksalah gue bergabung dengan dia. Di mulai dengan senyum, basa basi dikit akhir nya ngobrol deh. Ternyata dia menyenangkan juga. Mengalirlah obrolan seru kita berdua. Jadi semenjak malam ini di mulailah pertemanan gue dengan dia.
Gue jadi berpikir, kalau kita mau mengubah pendekatan kita kepada orang lain, banyak orang dengan sangat suka membagi kebaikan dengan kita. Modal nya gak perlu mahal, Senyum, keyakinan bahwa orang lain baik, dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan orang.